TIPS SPESIAL DALAM MEMILIH TEMPAT KULAIH


‘Bingung memilih jurusan atau kampus’ itulah ungkapan yang sering saya dengar dan baca dari e-mail yang dikirim oleh calon mahasiswa baik yang akan melanjutkan studi tingkat sarjana maupun pasca sarjana.

Para calon mahasiswa tersebut memang tidak bisa disalahkan karena memang ada banyak sekali jurusan yang ditawarkan oleh linkungan perguruan tinggi. Sepintas untuk orang awan, jurusan atau program studi yang ditawarkan kelihatannya memiliki nama hampir sama tetapi isinya berbeda. Misalnya di jurusan pendidikan yang lebih dikenal dengan nama FKIP terdapat Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, sementara di tempat lain atau Fakultas lain ada jurusan Bahasa Inggris. Kedua program studi tersebut memiliki nama yang hampir sama ‘Bahasa Inggris’, namun secara kurikulum mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan jurusan Bahasa Inggris menyiapkan lulusannya pada dua tujuan berbeda. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris menyiapkan mahasiswa menjadi guru bahasa Inggris sementara jurusan Bahasa Inggris menyiapkan mahasiswa untuk non-kependidikan.

Dari banyaknya jurusan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, alangkah baiknya calon mahasiswa memahami beberapa hal yang krusial yang menyangkut rencana studi.  Selain itu calon mahasiswa juga harus kritis untuk memilih tempat kuliah. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Minat studi

Minat terhadap bidang ilmu sebaiknya menjadi pijakan utama. Jenjang pendidikan sarjana S1 memerlukan waktu yang cukup lama antara 3.5 sampai 4 tahun. Dalam program S1 mahasiswa akan mempelajari banyak sekali mata kuliah. Tidak sedikit mahasiswa merasakan berat untuk menyelesaikan studinya. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya Drop Out (DO) karena tidak sanggup lagi menyelesaikan studinya. Hal yang lebih ironis adalah justru mahasiswa merasakan tidak mampu saat mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Jadi, sebelum terlanjur mangambil suatu jurusan lebih baik memikirkan kembali minat bidang ilmu yang akan ditekuni. Namun, bagi mahasiswa yang mencintai tantangan tentu memilih jurusan lain menjadi daya tarik tersendiri dan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya jatuh cinta dengan jurusan tersebut.

2. Kemampuan finansial

Selain minat terhadap bidang ilmu, saya memberikan saran sebaiknya calon mahasiswa memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan finansial orang tua. Misalnya, untuk memasuki jurusan kedokteran di PTS memerlukan dana yang tidak sedikit bahkan ratusan juta. Dari tingginya biaya kuliah tersebut, alangkah baiknya calon mahasiswa berdiskusi dengan orang tua untuk mencari tahu kira-kira orang tua sanggup tidak menyokong besarnya biaya kuliah. Jangan sampai biaya kuliah menyebabkan beban bagi orang tua atau paling apes mahasiswa tidak bisa melanjutkan studinya karena kehabisan dana. Perlu diingat jika tidak sedikit orang sukses yang justru berangkat dari tempat kuliah yang murah dan meriah.

3. Lokasi kampus

Tidak sedikit calon mahasiswa harus meninggalkan kampung halaman untuk mencari pendidikan yang baik. Sebelum memutuskan untuk merantau sebaiknya mahasiswa harus menyakinkan dirinya mampu untuk hidup mandiri. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak kerasan yang akhirnya memutuskan pulang kampung.

Bulan pertama ditempat perantauan bukanlah masa-masa yang indah. Banyak hal baru yang harus dipelajari dan diketahui. Sebaiknya calon mahasiswa meminta referensi informasi dari kenalan atau saudara yang pernah kuliah di tempat tersebut. Alangkah baiknya ada asrama mahasiswa dari wilayah tersebut atau ada beberapa teman yang berasal dari lokasi yang sama yang akan menempuh studi ditempat yang sama.

4. Memilih kampus yang jelas reputasinya

Masa-masa menjelang tahun ajaran baru tidak sedikit kalangan perguruan tinggi turun ke sekolah untuk mempromosikan kampusnya. Tidak sedikit dari mereka menyebarkan brosur dengan informasi yang serba indah dan menarik. Memang itulah gunanya brosur sebagai media informasi.

Beberapa pengalaman menunjukan tidak sedikit mahasiswa kecewa dengan kampus tujuannya. Alasan klasik yang sering muncul adalah kondisi nyata tempat kuliah tidak sesuai dengan informasi yang terdapat di brosur. Calon mahasiswa dan orang tua sebaiknya melakukan peninjauan lapangan sebelum memutuskan tempat kuliah. Kalau perlu datang ke kantor KOPERTIS jika itu berkenaan dengan perguruan tinggi swasta. Dari berbagai informasi yang tersebar dimedia masa, tidak sedikit mahasiswa yang kuliahnya tidak berjalan mulus karena kondisi kampus yang memang tidak mendukung.  Jadi sebelum Anda memutuskan untuk memilih tempat kuliah, sebaiknya lakukan kunjungan terlebih dahulu. Ingat jangan membeli kucing dalam karung.

5. Memiliki kampus dengan fasilitas belajar yang baik

Model pembelajaran di perguruan tinggi tentu berbeda dengan model pembelajaran di jenjang sekolah.  Mahasiswa dituntut untuk belajar lebih mendalam dibanding saat duduk di tingkat sekolah. Hal aneh dan lucu adalah ketika menjumpai suatu perguruan tinggi yang justru fasilitas belajarnya lebih buruk daripada tingkat sekolah sehingga calon mahasiswa justru mengalami kemunduran terhadap kualitas pendidikannya. Dari contoh tersebut sebaiknya calon mahasiswa mulai berpikir kritis untuk mencari perguruan tinggi yang memberikan fasilitas belajar terbaik sehingga mahasiswa bisa lulus menjadi sarjana kelas profesional bukan ecek-ecek.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

 

 

Sumber :

subekti.com


Tinggalkan komentar